Debat Capres Kemarin  Saling Menjatuhkan! Siapakah Yang Keluar Sebagai Mvp Kali Ini?

Ilustrasi Gambar oleh Gerd Altmann dari Pixabay

Debat Capres kemarin yang secara global terlihat sangat normatif dan garing, ada keseruan drama sedikit yaitu emosi terpancing dan saling ngegas. Dapat disimpulkan kalau pakai terminologi sepak bola hasil debat capres kemarin adalah Ball position-nya dipegang oleh Ganjar Anis sebagai striker dengan tembakan-tembakan ke arah gawang, sedangkan Prabowo jadi bek yang asal buang bola dan pokoknya asal jangan kebobolan gawangnya, singkatnya Prabowo diserang Anis dan Ganjar.

Kita coba bahas jawaban ketiganya dari sisi Netral, sekarang komentar tentang penguatan cyber itu termasuk visi proyeksi geopolitik 5.0 pada korelasi transformasi digital. Ini bicara strategi dunia di mana secara keseluruhan harusnya pertahanan itu memang perlu melakukan penguatan pertahanan cyber, namun kalau bicara cyber tidak bisa meninggalkan unsur lain karena cyber itu hanya alat.

Ini pertanyaan yang harus dijawab sebelum menjawab penguatan cyber, Kita harus melakukan konsolidasi demokrasi ekonomi hijau, transisi energi bebas karbon, health atau kesehatan, kemudian juga Ocean Economic biru, poros maritim dunia, juga pembangunan IKN harusnya masuk dalam proyeksi geopolitik.

Tetapi ketiganya ternyata tidak ada yang mendiskusikan masalah ini, postur pembangunan kekuatan militer kita faktanya sekarang sangat minim “Essenial Force” dalam penguatan Alutsista yang memberi dampak penangkalan tinggi.

Para capres tidak juga mendiskusikan hal tersebut, malah ribut anggaran saling menjatuhkan satu sama lain. Terlihat zong debatnya, jadi mereka tidak ada yang membahas Indonesia harus merubah doktrin visi pertahanan agar bisa menghandle bukan hanya fokus pada pertahanan nasional seperti pangan dan lain sebagainya, tapi bagaimana menghadapi dunia untuk menangkal serangan militer nantinya.

Selain militer, yang akan kita hadapi nanti juga perang soft power pengambilan sumber daya alam atas nama transaksi dagang, padahal itu adalah strategi perang dari lawan kita tahu ketersediaan sumber daya alam menjadi faktor cukup riskan karena merupakan bagian dari rantai pasok perdagangan dunia dari rantai produksi Global.

Kita harusnya menjadikan kekuatan sumber daya alam menjadi faktor deteren, faktor penggentar dan alat tawar, itu wilayah pertahanan yang dilakukan oleh Departemen ESDM misalnya. namun sepertinya mereka tidak faham, akhirnya malah pada ribut anggaran dan pesawat bekas benar-benar tidak substantif.

Mereka ini mau jadi capres atau mau jadi calon Menhan di tahun 2024? Mungkin saya setuju kalau kita mengacu pada amanah undang-undang dasar kita akan menjalankan yaitu melindungi segenap tumpah darah Indonesia, menjaga perdamaian dunia dan memerdekakan bangsa yang tertindas. Kalimat itu jelas mengamanahkan siapapun yang menjadi presiden Indonesia harus membuat Indonesia menjadi negara kuat negara super power artinya punya nuklir, ekonominya kuat dengan menjadikan negara produsen, budayanya kuat serta mengendalikan soft power dunia dengan kuliner, film, musik dan lain sebagainya.

Seharusnya yang diharapkan dari debat adalah keluarnya cara masing-masing capres mau di bagaimanakan ketika kalian mendapat mandat tersebut untuk tujuan itu tercapai, kalau debat ala kemarin karena yang ditarget adalah masyarakat.

Penonton TV yang notabennya pendidikannya rata-rata tidak kuliah maka yang mereka terima hanya rasa, masyarakat umum gagal melihat esensi. Mereka gagal melihat sisi intisarinya dari setiap capres namun lebih ke perasaan.

Misalnya kok Pak Anis gitu ya kasar ya kok Pak Prabowo jadi marah ya kok Pak Ganjar menekan Pak Prabowo ya, yang mereka komentar hanya bungkus atau konteks dari debat. Isi debat banyak yang tidak paham, namun bungkusnya yang mereka fokuskan juga komentar lainnya seperti jaketnya Pak Ganjar bagus ya, Pak Prabowo wajahnya kayak orang capek apalagi sakit ya, dia Pak Anis Kok pengen kelihat pintar sih atau komen bahasa Jawanya keminter semacam begitu.

Mungkin pandangan anak kelas menengah ke bawah berkomentar dengan tidak salamannya Pak Prabowo yang membuat Pak Anis wajahnya kikuk, senyum Pak Ganjar yang senang karena merasa dibenarkan oleh Pak Prabowo dan disetujui oleh Anis, Ganjar di tengah dan merasa menang panggung malam itu.

Sepertinya memang demikian konsep acaranya yang tidak akan merubah pandangan orang kalau sudah 01 ya satu kalau sudah dua ya dua kalau sudah tiga ya tiga harusnya debat tersebut untuk menambah wawasan dan confidence serta membuat mereka yang Golput ikut memilih atau bisa memutuskan dengan data. Debat kemarin faktanya tidak merubah apapun kecuali menambah drama bahan diskusi dan gunjingan saja, saran saya untuk KPU ganti konsep debatnya.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Undangan Website Sedia Website