Cerdaspost.id, Sleman, Yogyakarta (30/8) – SMP Muhammadiyah 1 Tempel Sleman sukses menggelar workshop peningkatan kompetensi bagi guru dengan tema “Pembelajaran Berbasis Literasi Numerasi dan Pedagogical Content Knowledge (PCK) untuk Peningkatan Mutu Satuan Pendidikan” pada Jumat (30/8). Workshop yang bertempat di aula sekolah ini diikuti oleh 40 peserta yang terdiri dari guru SMP Muhammadiyah 1 Tempel dan guru mitra dari SD Negeri serta SD Muhammadiyah di sekitar wilayah Sleman.
Dalam sambutannya, Kepala Sekolah SMP Muhammadiyah 1 Tempel, Wahdan Arifudin, S.Pd., menyampaikan harapannya bahwa workshop ini dapat menyamakan pemahaman para guru tentang pentingnya pembelajaran berbasis literasi numerasi (litnum) serta Pedagogical Content Knowledge (PCK). “Hal ini sesuai dengan assessment yang diadakan secara nasional berupa Asesmen Kompetensi Minimum (AKM) yang akan dilaksanakan tanggal 9 September 2024 serta adanya PISA (Program for International Student Assessment) bagi sekolah-sekolah terpilih. SMP Muhammadiyah 1 Tempel juga menjadi sampel pelaksanaan PISA pada tahun 2025 mendatang,” ujarnya.
Pentingnya Literasi Numerasi dan PCK dalam Pembelajaran
Yulia Rachmawati, M.Pd., dari Badan Kerjasama Sekolah (BKS) SMP Muhammadiyah se-Sleman, selaku pemateri utama, menekankan pentingnya literasi numerasi dan PCK di era digital serta penerapan Kurikulum Merdeka. “Literasi yang sukses adalah ketika anak-anak mampu membaca, memahami, dan menerapkan apa yang mereka pelajari dalam kehidupan sehari-hari. Begitu pula dengan numerasi, yang mengharuskan anak-anak untuk memahami, menganalisis, dan menerapkan keterampilan matematika dalam konteks sehari-hari,” jelas Yulia.
Yulia juga menyoroti berbagai komponen literasi, seperti konten (informasi atau sastra), proses kognitif, dan konteks (personal, saintifik, dan sosial budaya). Dalam pembelajaran, guru diharapkan dapat mengarahkan siswa untuk menyampaikan kritik dengan cara yang tepat serta memberikan solusi atas kritik tersebut.
Sementara itu, untuk numerasi, materi mencakup konten seperti aljabar, bilangan, geometri, pengukuran, data, dan ketidakpastian yang harus diajarkan tidak hanya oleh guru matematika, tetapi juga oleh guru mata pelajaran lainnya. “Penerapan numerasi harus relevan dengan kehidupan siswa dan kontekstual dengan lingkungan mereka,” tambahnya.
Penggunaan Pedagogical Content Knowledge (PCK) dalam Pembelajaran
Materi kedua dalam workshop ini membahas tentang penggunaan Pedagogical Content Knowledge (PCK) dalam pembelajaran. Yulia menekankan pentingnya PCK bagi guru untuk menciptakan suasana pembelajaran yang nyaman dan menarik bagi siswa. “Guru harus memahami materi yang akan disampaikan, menciptakan pembukaan kelas yang menarik, serta mengetahui kondisi dan kompetensi siswa,” jelasnya.
Selain itu, Yulia juga membahas cara-cara efektif dalam berkomunikasi dengan siswa, seperti menggunakan bahasa yang sopan, menyampaikan poin-poin penting dengan jelas, dan memberi jeda saat berbicara agar siswa dapat memahami instruksi dengan baik.
Tanggapan Positif dari Peserta
Workshop ini mendapat tanggapan positif dari para peserta. Wahdan Arifudin, S.Pd., menyampaikan apresiasinya terhadap partisipasi aktif para guru. “Workshop ini diharapkan mampu meningkatkan kualitas pembelajaran di sekolah kami dan di sekolah-sekolah mitra,” ujarnya. Kegiatan ini diharapkan dapat memberikan kontribusi nyata dalam peningkatan mutu pendidikan di Sleman, sejalan dengan target kurikulum nasional dan internasional.
Dengan adanya workshop ini, diharapkan para guru dapat lebih siap dan kompeten dalam menghadapi tantangan pendidikan masa kini, serta mampu menghasilkan siswa yang berprestasi dan berkompeten sesuai dengan tuntutan zaman.